Kamis, 07 November 2013



PEMBAHASAN

A.    Asy-Syafatain
Syafatain artinya dua bibir.maksudnya, tempat keluarnya huruf  yang terletak pada dua bibir : bibir atas dan bibir bawah. Huruf yang keluar dari makhraj ini ada empat huruf, yaitu:fa’(ف), mim(م), ba’(ب),dan wau(و).[1]
                Makhraj Asy-Syafatain terbagi atas dua makhraj:  
a)     Perut bibir bawah atau bagian tengah dari bibir bawah tersebut dirapatkan dengan ujung gigi atas. Dari makhraj ini keluar huruf  fa’(ف).kaidahnya adalah:
بطن الشفة السفلى مع اطراف الثنا يا العليا
Batnussyafatissuflaa ma’a athraafitstsanaayaal u’lyaa.
b)      Perut bibir bawah dirapatkan dengan ujung gigi atas. Paduan bibir atas dan bibir bawah. Jika kedua bibir tersebut tertutup/terkatup, keluarlah huruf mim (م) dan ba’(ب). kaidahnya:
ما بين الشفتين با لانطبا ق
Maa bainassyafataini bil ithbaaqi
       Diantara dua bibir dalam keadaan tertutup.
Dan jika terbuka, keluarlah huruf waw. Kaidahnya:
ما بين الشفتين بالانفتاح
Maa bainassyafataini bil infitaah
        Diantara dua bibir dalam keadaan terbuka.


Sedangkan didalam buku Ikhtishar Tajwid Lengkap  huruf yang keluar dari makhraj ini(Syafatain) ada dua huruf yaitu:fa’(ف), dan waw(و).[2]              
Makhraj as-Syafatain terbagi atas dua makhraj:
a.       (حرف البطن) yaitu tengah-tengah bibir bawah melekat pada ujung gigi atas.Dari makhraj ini keluar huruf  fa’(ف).
       b.  (حرف الشفة) yaitu berada diantara dua bibir dalam keadaan merenggang berada diantara dua bibir dalam keadaan mengatup.Dari makhraj ini keluar huruf waw(و).
Cara mempraktikkan makharijul huruf adalah sukunkanlah huruf yang dimaksud kemudian beri huruf apa saja didepannya. Dan cara mempraktikkannya  makharijul huruf yang masyhur dikalangan kita adalah sebagaimana rumus dibawah ini:[3]
فَ فِ فُ فَفْ فُوْ فَنْ فَنِفَفْنَ مِنَ الْمُفْنِ مَفِيْفًا فَنِفًا
Fa fi fu faf fuu fan fanifafna minal mufni mafiifan fanifaa
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَمَا فِى الْقُبُوْرِ
Afalaa ya’lamu idzaa bu’tsira maa fil qubuurلعاديات:9 ) ا)
بَ بِ بُ بَبْ بُوْ بَنْ بَنِبَبْنَ مِنَ الْمُبْنِ مَبِيْبًا بَنِبًا
Ba bi bu bab buu ban banibabna minal mubni mabiiban banibaa
اِقْرَاءْ بِا سْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقْ
Iqra’bismi rabbikalladzii khalaq (al ‘alaq:1)
مَ مِ مُ مَمْ مُوْ مَنْ مَنِمَمْنَ مِنَ الْمُمْنِ مَمِيْماً مَنِمَا
Ma mi mu man muu man manimamna minal mumni mamiiman manimaa
الَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللهَ يَرَى
Alam ya’lam bi annallaaha yaraa (العلق:14)
وَ وِ وُ وَوْ وُوْ وَنْ وَنِوَوْنَ مِنَ الْمُوْنِ مَوِيْوًا وَنِوًا
Wa wi wu waw wuu wan waniwawna minal muwni mawiiwan waniwaa
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ
Wattiini wazzaituun (التين:1)[4]

B.     Al-Khaisyuum
Al-khaisyuum artinya aqhsal anfi atau pangkal hidung .dari makhraj ini keluar satu makhraj, yaitu al-ghunnah (sengau atau dengung) seperti huruf n,ng. sehingga dari makhraj inilah keluar segala bunyi sengau/dengung.[5]setidaknya ada empat tempat yang padanya terjadi bunyi sengau, yaitu:
·         Pada bacaan ghunnah musaddad, yakni bacaan sengau pada huruf mim dan nun yang bertasydid:  من
Cara membaca Ghunnah Musyaddad yaitu dengan dengan menghentakkan suara mim atau nun yang bertasydid, lalu dibaca sengau atau didengungkan secara nyata ke pangkal hidung, selama dua sampai tiga harkat/ketukan.contoh:
انَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَفِلِيْنَ
Innaa kunnaa ‘an haadzaa ghaafiliin (الاعراف:173)
·         Pada bacaan Idghaam bi Ghunnah.
Cara membaca Idghaam bi Ghunnah adalah dengan memasukkan suara nun  bersukun atau tanwin kepada huruf Idgham bi Ghunnah yang ada di hadapannya sehingga menjadi satu ucapan,seakan-akan satu huruf(ditasydidkan),lalu ditahan kira-kira dua ketukan seraya memakai ghunnah atau sengau membacanya.contoh:184
الَّا نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ
Illa nadziirum mubiin (الاعراف:184)
·         Pada bacaan Ikhfaa’.
Cara membaca Ikhfaa’adalah memadukan antara suara nun sukun atau tanwin dengan suara huruf Ikhfaa’yang ada dihadapannya.suara Ikhfaa’ akan terdengar samar antara Izh-haar dan Idghaam. saat proses Ikhfaa’berlangsung,suara ditahan sejenak kira-kira dua ketukan,,baru kemudian disambung dengan pengucapan huruf Ikhfaa’.contoh: 
مِنْ قَوْمٍ كَفِرِيْنَ
Min qawmin kaafiriin (النمل:43)
·         Pada bacaan Iqlaab.
Cara membaca Iqlaab ialah dengan mengubah suara nun sukun dan tanwin tatkala menghadapi huruf ba’ menjadi mim. kedua bibir dirapatkan  untuk mengeluarkan bunyi mim. kedua bibir dirapatkan untuk mengeluarkan bunyi mim seraya dibarengi sengau/dengung.kemudian ditahan sejenak kira-kira dua ketukan. Contoh:  
مِنْ بَيْتِهِ مُهَا جِرًا
Min baitihii muhaajiraa (النسأ:5)
       Semua tempat pada bacaan diatas mengeluarkan bunyi yang keluar dari pangkal hidung.untuk memastikan adanya bunyi yang betul-betul keluar dari pangkذal hidung,cobalah memijit cobalah memijit hidung pada bacaan diatas.apabila suara tertahan,berarti benar bahwa bacaan tersebut mengeluarkan bunyi dari pangkal hidung.




Gambar Makhaarijul Huruuf








Skema Makhaarijul Huruuf
Text Box:     MAKHRAJ HURUF 


















DAFTAR PUSTAKA

Lim Abdurrohim  Acep, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap,Bandung:2007, Diponegoro Hlm. 28
Fahrurrosi, Ikhtishar Tajwid Praktis,Probolinggo:2012,Biro Kepesantrenan Bagian Pembinaan Alqur’an Pp.Nurul Jadid Hlm.2
Moh. Al-Amiri Mannan Romzi, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid Praktis, Probolinggo:2012,Ma’had Ali Nurul Jadid Hlm.14
Ach.Sunarto, Juz ‘Amma,Surabaya:2005,Tb Al-Hidayah Hlm.34
Anwar Desi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya:2001,Karya Abditama Hlm.425


[1] Acep Lim Abdurrohim,pedoman ilmu tajwid lengkap,(Bandung:Diponerogo,2007),hlm. 28
[2] Fahrurrosi, Ikhtishar Tajwid Praktis,(Probolinggo: Biro Kepesantrenan Bagian Pembinaan Alqur’an PP.Nurul Jadid, 2012), Hlm.2
3Moh. Al-Amiri Mannan Romzi, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid Praktis, (Probolinggo: Ma’had Ali Nurul Jadid, 2012 ),Hlm.14

[4] Ach.Sunarto, Juz ‘Amma,(Surabaya: TB Al-Hidayah,2005),Hlm.34         
[5] Anwar Desi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Abditama, 2001),Hlm.425